Gara-gara Sanksi Amerika Serikat ke Rusia, Harga Solar Global Melonjak

Photo of author

By Amirah Rahimah

Ledifha.com – JAKARTA – Harga solar global kemudian margin penyulingan melonjak akibat sanksi terakhir Amerika Serikat (AS) terhadap perdagangan minyak Rusia.Amerika memberlakukan sanksi terberatnya terhadap produsen kemudian kapal tanker Rusia pada 10 Januari untuk mengekang pendapatan eksportir minyak nomor 2 dunia itu berhadapan dengan perangnya dalam Ukraina.

Banyak kapal yang tersebut baru menjadi sasaran, bagian dari apa yang mana disebut “armada bayangan” yang berupaya menghindari pembatasan Barat, telah terjadi digunakan untuk mengirim minyak ke India juga China. Penyuling dalam negara-negara yang disebutkan telah lama diuntungkan dari impor hemat Rusia yang mana dilarang dalam Eropa setelahseranganMoskow ke Ukraina.

“(Margin laba) solar naik menyusul berita tentang sanksi tersebut, juga kami memperkirakan gangguan yang tersebut berarti pada ekspor solar Rusia,” kata analis Energy Aspects Natalia Losada seperti dilansir Reuters. Ia menambahkan bahwa setidaknya 150.000 barel per hari (bpd) ekspor diesel Rusia dari kilang Gazprom Neft kemudian Surgutneftegas terancam.

Premi kontrak acuan diesel Eropa bulan pertama terhadap kontrak enam bulan kemudian melonjak menjadi USD50,25 per metrik ton pada hari Kamis, tertinggi di 10 bulan, data LSEG menunjukkan. Pasar diesel sudah ada mengalami backwardation, istilah yang digunakan digunakan untuk struktur bursa di area mana kontrak terdekat diperdagangkan dengan premi terhadap kontrak pengiriman selanjutnya. Hal ini biasanya menunjukkan pasokan cepat yang mana ketat.

Sementara, margin penyulingan diesel berada pada level tertinggi lima setengah bulan sebesar USD20 per barel pada hari Kamis. Sedangkan margin penyulingan diesel Asia melonjak 8% pada hari Hari Senin menjadi di area berhadapan dengan USD17 per barel, kenaikan terbesar sejak September, sebelum akhirnya turun lagi menjadi sekitar USD16,50 per barel pada hari Kamis.Cuaca dingin di dalam belahan bumi utara juga mengupayakan kenaikan harga jual di dalam lingkungan ekonomi diesel.

Harga minyak diesel berjangka Amerika Serikat melonjak lebih tinggi dari 5% pada 10 Januari, kenaikan harian terbesar sejak Oktober, juga mencapai titik tertinggi pada enam bulan sebesar USD111 per barel pada hari Kamis. Sedangkan tarif minyak diesel bulan depan lebih lanjut mahal USD10 dari kontrak bulan keenam, premi terbesar di hampir satu tahun.

Para tukang jualan juga penyuling memperhitungkan biaya minyak mentah yang tersebut lebih besar tinggi ke pada biaya komponen bakar serta proses penyulingan, kata dua sumber perdagangan yang digunakan berbasis di tempat Singapura, seraya menambahkan bahwa aliran minyak diesel Rusia yang tersebut lebih banyak rendah bukan kemungkinan besar berdampak besar pada lingkungan ekonomi Asia secara langsung.

Bahkan dengan margin minyak diesel yang dimaksud tambahan tinggi, margin penyulingan kompleks Asia telah terjadi melemah sebab harga jual minyak mentah telah lama naik jarak jauh lebih lanjut cepat daripada biaya komoditas olahan, kata sumber ketiga. Harga tunai Dubai naik sebesar 8,5% dari Hari Jumat lalu, sementara swap gasoil Singapura Februari hanya sekali naik 5,5% pada periode waktu yang mana sama.

Leave a Comment