Gas Rusia Diam-diam Masih Ada pada Uni Eropa, 837.300 Metrik Ton Mengalir di area Awal 2025

Photo of author

By Faiqa Amalia

Ledifha.com – BRUSSELS – Gas Rusia masih terus mengalir ke Uni Eropa (UE) , meskipun benua biru itu berjanji untuk menghilangkan ketergantungannya terhadap energi Rusia. Pengakuan ini dilontarkan oleh juru bicara Komisi Eropa pada awal pekan kemarin.

Impor gas alam cair (LNG) Uni Eropa dari Rusia melonjak pada dua minggu pertama tahun 2025, naik lebih lanjut dari 10% secara tahunan.

“Energi Rusia – teristimewa gas – masih ada di dalam Uni Eropa,” kata juru bicara EC untuk aksi iklim dan juga energi, Anna-Kaisa Itkonen di konferensi pers pada hari Awal Minggu (20/1) waktu setempat.

Lebih lanjut Ia memberikan catatan bahwa, Komisi Eropa berencana meluncurkan roadmap pada akhir Februari atau pertengahan Maret tahun ini dengan tujuan mengakhiri impor energi Rusia.

Pada pekan lalu, Politico melaporkan seperti dilansir RT, mengutip penyedia data komoditas Kpler, bahwa impor LNG Rusia oleh negara-negara anggota Uni Eropa telah terjadi melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pasca mereka itu membeli 837.300 metrik ton gas super dingin di 15 hari pertama tahun ini.

Itkonen sebelumnya, juga mengakui bahwa impor gas Rusia Uni Eropa, khususnya LNG, meningkat pada tahun 2024.

Impor melonjak lagi tak lama pasca negeri Ukraina menolak untuk menunda kontrak transit lima tahun dengan raksasa energi Rusia Gazprom pada akhir 2024. Keputusan yang dimaksud menghentikan aliran gas alam Rusia lewat jalur pipa ke beberapa negara termasuk Rumania, Polandia, Hongaria, Slovakia, Austria, Italia, lalu Moldova.

Menyusul eskalasi konflik tanah Ukraina pada tahun 2022 kemudian sabotase pipa Nord Stream, UE memprioritaskan untuk menurunkan ketergantungannya pada energi Rusia. Beberapa anggota secara sukarela berhenti mengimpor gas Rusia, sementara yang tersebut lain terus melakukannya.

Beberapa negara juga terus mengimpor LNG Rusia dikarenakan materi bakar dingin tidak ada seluruhnya menjadi sasaran sanksi. Pada bulan Juni, Uni Eropa berusaha mencapai LNG Rusia untuk pertama kalinya, dimana melarang operasi pemuatan ulang, pemindahan kapal ke kapal, kemudian transaksi kapal ke pantai dengan tujuan mengekspor kembali ke negara ketiga melalui UE.

Sanksi yang dimaksud memiliki masa transisi selama sembilan bulan. Menurut data yang dikumpulkan oleh Institute of Energy Economics and Financial Analysis, pada paruh pertama tahun 2024 Rusia adalah pemasok LNG terbesar kedua ke benua Eropa setelahnya AS.

Hilangnya gas Rusia diperhitungkan dapat merugikan Uni Eropa lebih banyak dari 1 triliun euro, menurut Kirill Dmitriev, kepala eksekutif Dana Penanaman Modal Langsung Rusia.

Leave a Comment