Ledifha.com – JAKARTA – Nigeria resmi bergabung dengan BRICS dengan status sebagai negara mitra, seperti diumumumkan oleh Brasil. Merapatnya Nigeria melengkapi 9 negara mitra BRICS yang digunakan baru pada tahun baru 2025.
Nigeria sebagai ekonomi terbesar keempat di area Afrika juga negara terpadat keenam di tempat dunia dengan tambahan dari 228 jt orang, akan menambah kekuatan serta pengaruh BRICS dalam kancah global. Brasil, yang digunakan memegang presiden bergilir blok BRICS pada waktu ini mengatakan, Nigeria secara resmi disambut ke di kelompok negara mitra BRICS.
Kementerian Luar Negeri Brasil menerangkan, bahwa Nigeria telah lama menjadi mitra resmi BRICS kesembilan, bergabung dengan Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Uganda, serta Uzbekistan.
“Dalam menjalankan kepresidenan pro sementara BRICS, pemerintah Brasil mengumumkan 17 Januari 2025, pengakuan resmi Nigeria sebagai negara mitra kelompok BRICS,” kata kementerian tersebut.
Pemerintah Brasil memuji Nigeria menghadapi “kepentingan konvergensi dengan anggota BRICS lainnya” kemudian “peran aktifnya pada menguatkan kerja sejenis South-South serta pada mereformasi tata kelola global,” bebernya.
Seperti diketahui BRICS didirikan pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, serta China, dengan Afrika Selatan bergabung pada tahun 2011. Awalnya BRICS dibayangkan sebagai sistem untuk pembangunan ekonomi bersatu dan juga stabilitas keuangan, namun grup ini telah dilakukan memperluas agendanya hingga mencakup keamanan serta tata kelola global.
Pada tahun 2024, BRICS memperluas keanggotaan penuhnya dengan masuknya Iran, Mesir, Ethiopia, dan juga Uni Emirat Arab. Pada Januari 2025, Indonesia, negara terpadat keempat dalam dunia dengan tambahan dari 270 jt orang, juga menjadi anggota penuh BRICS.
Status ‘negara mitra’ baru disetujui pada KTT BRICS pada bulan Oktober 2024, lalu yang tersebut diselenggarakan oleh Rusia di area Kazan. Negara mitra menjadi jalan sedang untuk mengakomodir banyaknya peminat yang digunakan ingin menjadi anggota BRICS, pasca lebih banyak dari 30 negara mengajukan permohonan bergabung dengan organisasi tersebut.