Singapura Memperketat Aturan Waktu Anak-anak Bermain HP

Photo of author

By Amri Nufail

Ledifha.com – TOKYO Singapura telah memperkenalkan tindakan yang mana lebih banyak ketat untuk mengendalikan penyelenggaraan layar dalam kalangan anak-anak di tempat sekolah kemudian prasekolah sebagai bagian dari inisiatif kebugaran multi-kementerian yang tersebut diresmikan pada hari Selasa (21/1/2024).

Seperti dilansir dari Xianhua, mulai 1 Februari, prasekolah akan memberlakukan peraturan baru yang digunakan melarang pemanfaatan HP untuk anak di dalam bawah 18 bulan lalu membatasinya untuk tujuan pembelajaran dan juga pengajaran bagi anak berusia 18 bulan hingga enam tahun, menurut pernyataan dengan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan juga Kementerian Sosial lalu Pembangunan Keluarga.

Para pendidik juga akan dipandu untuk memprioritaskan ‘pengalaman yang mana bermakna’ dibandingkan aktivitas yang tersebut bukan bergerak seperti waktu menonton layar yang tersebut lama serta duduk terlalu lama.

Sekolah dasar juga menengah telah terjadi menerapkan tindakan serupa, mengharuskan siswa untuk menyimpan ponsel mereka di dalam area yang ditentukan selama sesi belajar lalu membatasi pengaplikasian perangkat pada waktu dan juga lokasi tertentu seperti pada waktu istirahat atau setelahnya sekolah.

Kementerian Bidang Kesehatan juga sudah pernah memperbarui rekomendasinya terhadap orang tua, dengan merekomendasikan waktu menonton layar kurang dari satu jam per hari untuk anak-anak berusia tiga hingga enam tahun, juga kurang dari dua jam untuk mereka itu yang berusia tujuh hingga 12 tahun, tiada termasuk pekerjaan sekolah. Orang tua juga didesak untuk membatasi akses anak-anak ke perangkat seluler lalu media sosial.

Langkah ini merupakan bagian dari ‘Grow Well SG’, strategi pemasaran kebugaran nasional baru yang tersebut diresmikan oleh ketiga kementerian.

Prakarsa ini berfokus pada peningkatan gaya hidup sehat dan juga perawatan preventif bagi anak, dengan menekankan gizi yang tambahan baik, kebiasaan tidur, pengalaman belajar, kemudian aktivitas fisik.

Penelitian menunjukkan bahwa waktu layar yang dimaksud berlebihan dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak, keterampilan berbahasa, kesejahteraan mental, lalu kondisi tubuh fisik, menurut pernyataan tersebut.

Meskipun sebagian besar anak-anak dalam Singapura sehat, pemakaian layar pada jangka waktu lama juga gaya hidup yang digunakan bukan berbagai bergerak menyebabkan risiko yang tersebut signifikan terhadap perkembangan merek secara keseluruhan.

Untuk ketika ini, inisiatif ini difokuskan pada anak-anak berusia 12 tahun ke bawah, dengan rencana untuk memperluas ke kelompok usia yang digunakan tambahan tua di tempat masa mendatang.

Leave a Comment