Ledifha.com – LONDON – Elton John memperingatkan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan “terus menghurangi serta mengancam pendapatan artis muda” pada waktu ia menggalang kritik Paul McCartney terhadap usulan reformasi hukum hak cipta di tempat Inggris.
Penggunaan materi berhak cipta untuk melatih model kecerdasan buatan pada saat ini menjadi subjek konsultasi eksekutif Inggris yang tersebut baru diluncurkan, yang tersebut bertujuan untuk memeriksa bagaimana seniman dapat memberi lisensi serta mendapatkan pembayaran berhadapan dengan pemakaian karya mereka, juga meningkatkan kepercayaan antara sektor kreatif juga AI. .
John, 77, menyatakan untuk The Sunday Times bahwa “rencana sedang disusun untuk memungkinkan perusahaan Artificial Intelligence menyeberangi undang-undang hak cipta tradisional yang dimaksud melindungi mata pencaharian seniman.”
“Ini akan memungkinkan perusahaan teknologi global besar miliki akses gratis kemudian mudah ke karya seniman untuk melatih Artificial Intelligence dia serta memunculkan musik yang dimaksud kompetitif,” katanya.
“Hal ini akan semakin menurunkan juga mengancam pendapatan seniman muda. Komunitas musik menolak usulan ini.”
Pemenang berbagai penghargaan termasuk Emmy, Grammy, Oscar, serta Tony yang tersebut secara bergerak menyokong artis muda itu juga menekankan bahwa “situasi keuangan industri, termasuk meningkatnya biaya penyelenggaraan konser, memproduksi keberadaan semakin sulit bagi artis baru.”
“Tanpa pemeliharaan hak cipta yang dimaksud kuat, seniman tidak ada dapat memperoleh penghidupan dari karya mereka, kemudian hal ini membahayakan kedudukan Inggris sebagai pemimpin dunia di seni lalu budaya populer,” katanya.
Pemerintah Inggris sedang mempelajari rencana yang dapat mengizinkan perusahaan Artificial Intelligence untuk menggunakan konten perusahaan media, kecuali mereka secara khusus memilih untuk tidak ada melakukannya.
Pada hari Minggu, penyanyi Beatles, McCartney, juga tampil di tempat inisiatif Sunday With Laura Kuenssberg di tempat BBC One dan juga berkata: “Anda miliki artis muda yang digunakan menulis lagu-lagu indah, tetapi mereka tidak ada mempunyai hak melawan lagu-lagu itu, serta siapa pun dapat menyalinnya.”