Ketakutan Orang terhadap Kecerdasan Buatan menciptakan Kecerdasan Buatan Semakin Modern

Photo of author

By Hana Zahra

Ledifha.com – BEIJING Kecerdasan buatan (AI) ditakuti oleh banyak orang akibat prospek yang dimaksud dimilikinya apabila menjadi terlalu canggih, seperti menggantikan pekerjaan, menjadi lebih tinggi berpengetahuan daripada manusia, atau bahkan menyebabkan ancaman bagi kita.

Sekarang, di perkembangan yang tersebut cukup mengkhawatirkan, para ilmuwan yang mempelajarinya menemukan bahwa virus yang disebutkan sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga menyeberangi “garis merah”.

Para peneliti dari Universitas Fudan di tempat China menggunakan dua model bahasa besar yang dimaksud populer, yang mana dikenal sebagai LLM, untuk meninjau apakah Artificial Intelligence dapat mereplikasi diri lalu mengalami perkembangan biak di dalam luar kendali, lapor LiveScience .

Dan disarankan Kecerdasan Buatan kemungkinan besar telah dapat menjadi liar akibat pada 10 uji coba, kedua model Teknologi AI menciptakan replika diri dia yang tersebut terpisah lalu berfungsi pada 50 juga 90 persen kasus.

Dalam penelitian yang mana dipublikasikan pada database pracetakarXiv , para peneliti mengatakan: “Replikasi diri yang dimaksud berhasil tanpa bantuan manusia merupakan langkah penting bagi Artificial Intelligence untuk mengalahkan manusia serta merupakan sinyal awal bagi Artificial Intelligence jahat,”

“Itulah sebabnya replikasi diri secara luas diakui sebagai salah satu dari sedikit risiko garis merah pada sistem Teknologi AI tingkat lanjut,”

“Jika risiko terburuk seperti itu dibiarkan tidak ada diketahui oleh rakyat manusia, pada akhirnya kita akan kehilangan kendali menghadapi sistem Kecerdasan Buatan terdepan: mereka itu akan mengendalikan lebih besar berbagai perangkat komputasi, membentuk spesies AI, serta berkolusi satu identik lain untuk melawan manusia,”

“Temuan kami merupakan peringatan keras tepat waktu tentang risiko Artificial Intelligence parah yang ada namun belum diketahui sebelumnya, yang menyerukan kolaborasi internasional untuk tata kelola yang dimaksud efektif terhadap replikasi diri sistem Teknologi AI yang tiada terkendali.”

Laporan yang dimaksud menambahkan bahwa model Open Kecerdasan Buatan kemudian Google “melaporkan tingkat risiko replikasi diri terendah” dan juga LLM yang mana digunakan mempunyai “parameter yang digunakan lebih tinggi sedikit dan juga kemampuan yang mana lebih besar lemah”.

Studi ini belum ditinjau sejawat sehingga tiada jelas apakah hasil ini dapat direplikasi oleh peneliti lain.

Seorang pria secara terbuka mengaku mengandalkan Teknologi AI sebagai uluran tangan, menggunakannya untuk mengirimkan 1.000 lamaran pekerjaan ketika ia tidur kemudian bangun dengan hasil yang luar biasa . Sementara itu, sebuah penelitian sudah pernah mengungkap dampak mengejutkan dari seringnya penyelenggaraan kecerdasan buatan terhadap otak kita , khususnya dalam kalangan Gen Z.

Leave a Comment