Sah! Trump Teken Tarif Impor Tinggi dari China, Kanada, dan juga Meksiko

Photo of author

By Hafsha Kamilatunnisa

Ledifha.com – JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengesahkan perintah untuk memberlakukan tarif impor tinggi dari Meksiko, Kanada serta China. Penerapan kebijakan yang disebutkan merupakan salah satu komitmen pasca-kampanye terhadap para pemilihnya yang tersebut juga berisiko memicu pemuaian yang tersebut lebih besar tinggi serta mengganggu industri di area seluruh Amerika Utara.

Pemerintah Trump juga bersiap apabila negara-negara yang dimaksud membalas AS. Keputusan ini memproduksi dunia usaha global kemudian mandat urusan politik Trump untuk memerangi pemuaian menjadi runyam meskipun presiden dari Partai Republik ini memposting pada media sosial bahwa hal ini diperlukan untuk melindungi warga Amerika.

Tarif-tarif yang disebutkan berisiko memunculkan kebuntuan perekonomian dengan dua mitra dagang terbesar Amerika, Meksiko lalu Kanada, menjungkirbalikkan hubungan dagang yang mana telah lama terjalin selama beberapa dekade dengan kemungkinan pembalasan yang mana keras dari kedua negara tersebut.

Tarif-tarif ini jikalau dipertahankan dapat menyebabkan kenaikan harga memburuk secara signifikan, yang mungkin saja mengikis kepercayaan para pemilih bahwa Trump dapat menurunkan harga-harga komponen makanan, bensin, perumahan, mobil, kemudian barang-barang lainnya sesuai janjinya.

Sebagaimana diketahui, Trump mengumumkan keadaan darurat kegiatan ekonomi untuk mengenakan bea masuk sebesar 10% untuk semua impor dari China serta 25% untuk impor dari Meksiko lalu Kanada. Namun, energi yang tersebut diimpor dari Kanada, termasuk minyak, gas alam, juga listrik, akan dikenakan pajak sebesar 10%.

Tarif ini akan mulai berlaku pada hari Selasa, memicu pertikaian pada Amerika Utara yang digunakan berpotensi menyabotase perkembangan ekonomi. Sebuah analisis baru dari Budget Lab di tempat Yale menjelaskan kemungkinan kehancuran pada ekonomi AS, dengan mengungkapkan bahwa rata-rata rumah tangga Negeri Paman Sam akan kehilangan pendapatan sebesar USD1.170 dari pajak. Pertumbuhan perekonomian akan melambat kemudian pemuaian akan memburuk – dan juga situasinya sanggup menjadi lebih banyak buruk apabila Kanada, Meksiko, juga China membalas.

Saat ini, Meksiko berencana untuk tetap saja berkepala dingin sambil menimbang-nimbang pilihannya. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, yang dimaksud tampil pada hari Hari Sabtu di area sebuah acara yang digunakan memperkenalkan inisiatif perumahan pemerintah pada luar Mexico City mengatakan, “Saya tenang, saya telah terjadi mengatakannya sejak kemarin, sebab saya tahu bahwa kegiatan ekonomi Meksiko sangat kuat.”

Seorang pejabat senior pemerintahan AS, yang tersebut tidaklah mau disebutkan namanya terhadap wartawan, mengungkapkan bahwa tingkat energi yang tambahan rendah mencerminkan keinginan untuk meminimalkan kenaikan yang mengganggu pada nilai tukar bensin atau utilitas. Ini adalah merupakan tanda bahwa para pejabat Gedung Putih memahami pertaruhan yang digunakan merek ambil di menghadapi inflasi.

Lonjakan nilai tukar di dalam bawah mantan Presiden Joe Biden menyebabkan frustrasi para pemilih yang dimaksud membantu mengatasi Trump ke Gedung Putih tahun lalu. Perintah yang tersebut ditandatangani oleh Trump tidak ada mengandung mekanisme untuk memberikan pengecualian, kata pejabat tersebut, sebuah pukulan yang tersebut mungkin saja akan dirasakan bagi para pengembang yang bergantung pada kayu Kanada dan juga para petani, produsen mobil, dan juga sektor lainnya.

Leave a Comment