Ledifha.com – JAKARTA – Chief Executive Officer (CEO) DANA, Vince Iswara menyampaikan optimismenya ihwal peran lembaga keuangan digital (financial technology/fintech) pada mengupayakan perkembangan ekonomi. Lewat berbagai fasilitas di aplikasi, perusahaan fintech seperti DANA dapat membantu rakyat meningkatkan kesejahteraannya sehingga turut menyumbang peningkatan ekonomi .
Menurut Vince, aplikasi mobile fintech dapat membantu rakyat mengatur keuangan dan juga merencanakan masa depannya. Dia memperlihatkan layanan budgeting yang dimaksud pada waktu ini tersedia dalam berbagai perangkat lunak memungkinkan warga untuk mengatur pemasukan kemudian pengeluarannya secara bijak. Dengan begitu, publik diharapkan akan mampu menyimpan sebagian pendapatannya.
Pada gilirannya, jikalau merekan mempunyai dana ekstra, pengguna bisa jadi menyisihkan uang yang disebutkan untuk investasi. “Keberadaan layanan keuangan digital ini penting bukan belaka dari akses, tetapi juga edukasi serta literasi,” kata Vince di Indonesia and Informasi Economic Conference (IDE) 2025 di tempat Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Perusahaan fintech dapat memberikan layanan yang mana sesuai dengan preferensi pengguna berdasarkan pola aktivitas penyimpanan dan juga pengolahan data transaksi. Penggunawan yang sudah rutin bertransaksi melalui program fintech misalnya, mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman.
Sebab, perusahaan sudah pernah menghimpun lalu menjalankan data riwayat kegiatan pengguna, dan juga dapat menilai kemampuan membayarnya. “Pengguna bisa saja mendapatkan pinjaman sesuai dengan kemampuannya,” ujarnya.
Tak belaka item pembangunan ekonomi serta pinjaman, keberadaan layanan keuangan digital turut membuka akses terhadap asuransi.
“Jadi dengan data, kita bisa saja menjadikan layanan keuangan lebih banyak baik serta terpersonalisasi sehingga rakyat menjadi lebih lanjut teratur di mengurus keuangannya,” kata Vince.
Harapannya, dengan pengelolaan keuangan tambahan baik, kesejahteraan publik membaik juga konsumsinya meningkat. Konsumsi warga merupakan salah satu pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.”
Selain berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, lembaga keuangan digital juga turut meningkatkan transaksi, literasi, serta inklusi keuangan digital. Berdasarkan data internal, 36 persen pengguna dompet digital DANA sebelumnya adalah rakyat yang belum pernah mengakses layanan bank atau unbanked.
Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022 menyampaikan 60 persen proses keuangan digital terjadi melalui dompet digital. “Layanan keuangan digital mengalami kemajuan pesat sejak lima tahun terakhir khususnya sejak pemerintah meluncurkan QRIS,” tambah Vince.