Ledifha.com – JAKARTA – Dalam upaya memperluas jaringan sektor perhotelan , lapangan usaha hospitality dalam Indonesia kian getol ekspansi ke berbagai kabupaten/kota kategori second-tier cities.
Wilayah ini dinilai lebih banyak menarik bagi penanam modal dibandingkan dengan kota besar. Menurut ketua eksekutif Topotel Hotels and Resorts Yonto Wongso, di area second-tier cities, kompetisi lebih tinggi rendah, biaya penyelenggaraan lebih banyak murah, serta operasional lebih lanjut efisien. ”Dengan faktor-faktor tersebut, pembangunan ekonomi bisnis hotel pada area tumbuh ini tambahan menjanjikan,” katanya.
Dalam menentukan lokasi, Topotels masih melakukan analisis menyeluruh terhadap prospek wisata, daya beli masyarakat, infrastruktur, hingga akses penerbangan. “Kami bukan cuma mengamati tren pasar, tetapi juga keberlanjutan kegiatan bisnis di jangka panjang,” tambah Yonto.
Saat ini, Topotels berada dalam menyiapkan banyak proyek strategis dalam Indonesia. Tahun ini, beberapa hotel baru dijadwalkan beroperasi, termasuk Ayola Signature di tempat Batam (90 kamar), vila juga suite mewah di tempat Ubud, Bali, juga pembelian hotel di dalam Tondano yang mana memiliki prasarana onsen. Di Cisarua, Bogor, Topotels juga mendirikan 30 vila mewah di area lahan 7 hektare.
Ekspansi juga menyasar Malaysia. Salah satu proyek yang digunakan berada dalam dirancang adalah Monopoly Hotel di dalam Bukit Bintang, Kuala Lumpur, yang mana akan dikembangkan dengan konsep baru. Sementara itu, dalam kawasan Semporna, Topotels mendirikan Wyndham Eco Resort dengan 180 unit cottage di dalam melawan laut, yang dimaksud nantinya mampu tumbuh hingga 800 unit. Semporna dikenal dengan lautnya yang mana jernih kemudian menjadi destinasi favorit wisatawan, khususnya dari China.