Ledifha.com – BANDUNG – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berikrar untuk meningkatkan kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan juga Menengah ( UMKM ) pada upaya menggerakkan perkembangan sektor ekonomi yang mana inklusif. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan kegiatan ekonomi mandiri kemudian berkelanjutan.
Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan, bahwa pelatihan lalu pendampingan merupakan strategi utama untuk menguatkan fondasi UMKM agar mampu bersaing di tempat tingkat nasional serta global.
Kementerian BUMN kembali mengadakan pelatihan ‘ UMKM Naik Kelas ‘ untuk ketiga kalinya, kali ini dalam Perkotaan Bandung pada 22 Februari 2025, sebagai bagian dari upaya mempercepat perubahan struktural UMKM. Pendidikan ini merupakan perbuatan lanjut dari peluncuran aplikasi mobile Naksir UMKM, yang dimaksud telah terjadi berhasil mengoleksi data peluang UMKM secara nasional.
Aplikasi ini merupakan sebuah wadah assessment yang mana dirancang untuk menentukan level kematangan UMKM. Melalui program ini, UMKM dikategorikan ke di empat kelas, yaitu Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, serta Kelas 4, sehingga pelatihan yang dimaksud diberikan dapat lebih lanjut tepat sasaran.
“Dalam kurun waktu lima tahun, kami telah lama bertemu dengan ribuan UMKM, mengadakan berbagai pameran, juga memberikan pelatihan di tempat berbagai daerah. Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa langkah pertama pada membantu UMKM naik kelas adalah mengetahui di dalam kelas mana mereka berada. Oleh dikarenakan itu, kami merancang perangkat lunak Naksir UMKM untuk membantu mengidentifikasi kekuatan serta aspek yang digunakan perlu ditingkatkan,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga pada sambutannya.
Pada tahap awal, Kementerian BUMN memfokuskan pendampingan pada UMKM Kelas 1 untuk naik kelas, sebagai langkah strategis di memperkuat visi misi Presiden Prabowo untuk menciptakan kegiatan ekonomi mandiri kemudian berkelanjutan.
Pelatihan yang tersebut diselenggarakan pada Telkom Corporate University ini disertai oleh lebih lanjut dari 170 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN. Pertemuan ini menjadi wujud nyata komitmen Kementerian BUMN di memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Fokus kami pada waktu ini adalah mendampingi UMKM Kelas 1 agar dapat naik ke Kelas 2, sehingga mereka mampu bersaing kemudian berkontribusi lebih lanjut besar bagi perekonomian nasional,” jelas Arya.
Sebagai salah satu BUMN, Peruri memiliki komitmen yang tersebut sebanding untuk memacu UMKM naik kelas. Sejak 2022, Peruri sudah menyelenggarakan Peruri Digital Entrepreneur Academy, sebuah inisiatif pembinaan dan juga inkubasi industri bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas juga kapabilitas UMKM melalui adopsi teknologi digital.
Setiap tahunnya, para kontestan Peruri Digital Entrepreneur Academy diberikan pelatihan dan juga pendampingan secara intensif di waktu 3 bulan dengan beberapa barometer UMKM naik kelas di dalam antaranya peningkatan omzet, peningkatan kapasitas produksi, pemasaran komoditas dalam luar kota/negeri, dan juga memperoleh sertifikat berskala nasional/internasional.