Pabrik Gula Djatiroto Bakal Beroperasi sesuai Rencana

Photo of author

By Badriyah Fatinah

Ledifha.com – JAKARTA – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menyatakan bahwa proses produksi pabrik gula (PG) Djatiroto akan masih sesuai rencana. PG Djatiroto sebelumnya dikelola oleh PTPN XI yang digunakan menjalankan inisiatif peningkatan kapasitas serta modernisasi pabrik gula dengan perusahaan KSO Hutama-Eurrosiatic-Uttam sebagai pelaksana proyek atau Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC).

“Kami menegaskan bahwa proses hukum tak berdampak pada operasional PG Djatiroto yang dimaksud pada waktu ini berada dalam menjalani overhaul serta perawatan rutin sebagai persiapan musim giling 2025,” kata Sekretaris Korporasi SGN, Yunianta di keterangannya, Kamis (20/3/2025).

Yunita menjelaskan, proyek yang dimaksud menggunakan Anggaran Pendapatan kemudian Belanja Negara (APBN) melalui penyertaan modal negara atau PMN 2015. Total PMN yang tersebut diterima PTPN XI yang disetujui DPR RI pada waktu itu sebesar Rp650 miliar untuk inisiatif revitalisasi penambahan kapasitas kemudian modernisasi dua pabrik gula, yakni PG Djatiroto kemudian PG Asembagus.

Alokasi dana PMN untuk PG Djatiroto sebesar Rp400 miliar dari permintaan proyek sebesar Rp847 miliar, sehingga PTPN XI menggunakan dana pendamping penanaman modal sendiri sebesar Rp447 miliar untuk menghentikan kekurangan anggaran.

Proyek yang dimaksud menjadi bagian upaya pencapaian swasembada gula nasional dengan peningkatan kapasitas giling dan juga kinerja efisiensi melalui modernisasi pabrik. Direncanakan, melalui inisiatif revitalisasi yang disebutkan akan meningkatkan kapasitas giling pabrik gula dari 7.500 menjadi 10.000 ton cane per day (TCD), pemenuhan kualitas GKP SNI, dan juga pengembangan co generation.

“Saat ini PG Djatiroto dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara subholding gula sebagai bagian dari perubahan struktural industri PTPN Group,” jelas Yunita.

PG Djatiroto menjadi pabrik gula satu-satunya pada Wilayah Lumajang yang dimaksud masih terlibat menggiling tebu milik petani. Pada 2024, pabrik ini berhasil menggiling 962 ribu ton tebu, meningkat dari 871 ribu ton pada tahun 2023. Produksi gula juga mengalami lonjakan, dari 65 ribu ton pada tahun 2023 menjadi 71,2 ribu ton dengan standar SNI GKP pada tahun 2024.

Sementara itu General Manager PG Djatiroto, Agus Priambodo menyebut, kinerja PG Djatiroto ketika ini lebih tinggi baik bila dibandingkan dengan sebelum proyek revitalisasi dilakukan. “Yang terpasang komplet kemudian running di area mill station secara kinerja performa bagus dengan indikator polampas turun pada bawah 2 kemudian zat kering ampas lebih besar besar 48%,” ungkapnya.

Saat ini PG Djatiroto sudah mempunyai kapasitas giling mencapai 10 ribu TCD. Untuk musim giling 2025, pihaknya optimistis kinerja meningkat. Pasalnya, dengan adanya kerja sejenis pengelolaan lahan (KSO) oleh SGN, akan meningkatkan kualitas juga mutu komponen baku tebu.

Leave a Comment