Sampoerna Ciptakan Pasar serta Bantu UMKM Tumbuh Lewat Lingkungan Digital

Photo of author

By Badriyah Fatinah

Ledifha.com – JAKARTA – otoritas memberikan apresiasi terhadap Sampoerna yang mana berhasil tidak ada hanya sekali mendampingi tetapi juga menciptakan lingkungan ekonomi bagi UMKM. Merujuk pada Peraturan eksekutif (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan juga Pemberdayaan Koperasi lalu UMKM, UMKM mempunyai kedudukan strategis untuk memanfaatkan lingkungan ekonomi sebesar 40% dari total pengadaan barang pemerintah lewat APBN.

Langkah yang digunakan dijalankan Sampoerna melalui SRC menjadi contoh klaster UMKM segmen ritel yang sukses. Ke depan, bukan tertutup kemungkinan untuk membentuk klaster bagi produk-produk yang digunakan dibutuhkan oleh institusi pemerintah guna mengoptimalkan pangsa 40% belanja pemerintah.

“Apa yang dijalankan Sampoerna ini semakin memotivasi saya. Sampoerna sudah ada luar biasa, kami di dalam Kementerian UMKM harus sanggup lebih tinggi luar biasa lagi,” ujar Menteri UMKM Maman Abdurrahman di diskusi bertajuk Mengoptimalkan UMKM: Kunci Penting Pertumbuhan Kondisi Keuangan Indonesia, diambil pada Kamis (20/3/2025).

Pada ketika yang mana sama, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa salah satu strategi untuk mencapai perkembangan sektor ekonomi sebesar 8% adalah dengan menggalakkan ekspansi pangsa UMKM di dalam pada negeri lalu ekspor. Kementerian Perdagangan (Kemendag) miliki tiga inisiatif utama untuk memacu peningkatan bursa UMKM. Pertama, mengamankan lingkungan ekonomi di negeri. Pasar domestik yang tersebut besar harus diisi oleh lapangan usaha serta UMKM lokal.

Ia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Sampoerna melalui Sampoerna Retail Community (SRC) dan juga Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) sangat tepat untuk menguatkan lingkungan ekonomi di negeri. “Program-program Sampoerna ini sangat tepat oleh sebab itu mampu mengisi lingkungan ekonomi pada negeri,” ujarnya.

Budi melanjutkan, inisiatif kedua Kemendag adalah meningkatkan lingkungan ekonomi ekspor. Kemendag terus berupaya membuka bursa ekspor baru melalui berbagai perjanjian dagang. Proyek ketiga adalah meningkatkan kemampuan UMKM untuk ekspor. Untuk bisa jadi ekspor, UMKM harus memiliki manajemen lalu kualitas item yang digunakan baik juga menjamin kontinuitas produk.

“Kami akan membantu memasarkan produk-produk UMKM yang disebutkan untuk ekspor. Kami miliki perwakilan perdagangan, ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) pada 33 negara,” paparnya.

Sementara, Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, mengungkapkan bahwa Sampoerna tidak ada melupakan sejarah di dalam mana perusahaan memulai bidang usaha dari toko kelontong pada Surabaya, Jawa Timur pada 1913. UMKM miliki prospek yang digunakan identik seperti perjalanan Sampoerna.

Leave a Comment