Trump Mengakui Revolusi Kondisi Keuangan Butuh Pengorbanan, Tak Akan Mudah Bagi Warga Amerika Serikat

Photo of author

By Bahjah Jamilah

Ledifha.com – JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan, warga Amerika bahwa ke depannya tidaklah akan mudah, seiring kebijakan tarif impor terbaru untuk hampir semua mitra dagang AS. Meski begitu Trump menyakini, langkah yang dimaksud akan datang memulihkan kembali kekuatan perekonomian Amerika .

Seperti diketahui tarif impor baru Trump terhadap mayoritas mitra dagang Negeri Paman Sam yang mulai berlaku pada hari Kamis, menyebabkan lingkungan ekonomi saham Negeri Paman Sam menyentuh level terburuk sejak pandemi COVID-19. Sementara itu China memberikan respons lewat pemberlakuan pungutan 34% pada barang-barang jika Amerika, dimana negara-negara lain juga menjanjikan aksi balasan.

Dalam sebuah postingan dalam sistem Truth Social pada hari Sabtu, presiden Negeri Paman Sam menyatakan untuk umum Amerika untuk “bertahan teguh” lalu mengantisipasi respons publik internasional terhadap kebijakan ekonominya.

“Ini tiada akan mudah, tetapi hasil akhirnya akan bersejarah,” tegas Trump.

Tarif terbaru Negeri Paman Sam mewakili “revolusi ekonomi, lalu kita akan menang… kami akan memproduksi Amerika hebat lagi,” tambahnya.

“China sudah terpukul jarak jauh lebih banyak keras daripada AS, bahkan tak mendekati. Mereka, lalu sejumlah negara lain, sudah memperlakukan kita dengan buruk yang tersebut tidak ada berkelanjutan. Kami menjadi bodoh dan juga tidaklah berdaya, tetapi tiada lagi,” tulis Trump, menjelaskan keputusannya.

Selain itu Presiden Amerika Serikat bersikeras bahwa pemerintahannya, akan segera “mengembalikan pekerjaan juga kegiatan bisnis yang mana belum pernah ada sebelumnya. Sudah ada penanaman modal tambahan dari lima triliun dolar, juga meningkat pesat.”

Sementara itu tarif impor terbaru Trump mendapatkan penolakan dari di negeri, ketika puluhan ribu aktivis turun ke jalan di area seluruh Negeri Paman Sam pada hari Hari Sabtu untuk mengecam tarif impor baru kemudian kebijakan lain dari pemerintahan Trump.

Para pengujuk rasa mengklaim ada tambahan dari 1.400 orang yang berada di dalam luar ibu kota negara bagian, gedung federal, balai kota dan juga taman-taman.

Leave a Comment