Ledifha.com – JAKARTA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara ( Wamen BUMN ) Aminudin Ma’ruf menilai tarif resiprokal yang diterapkan Amerika Serikat (AS) bagi negara mitra dagang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Tarif bea masuk yang tersebut dikenakan Negeri Paman Sam ke Indonesia sebesar 32%.
Aminudin mencatat, kebijakan proteksionisme Presiden Amerika Serikat Donald Trump perlu dijadikan kesempatan untuk melaksanakan revitalisasi sektor dalam pada negeri.
“Tantangan bagi kita untuk kesempatan untuk kita lebih tinggi revitalisasi industri,” ujar Aminudin ketika ditemui wartawan di dalam TMII, DKI Jakarta Timur, Mingguan (13/4/2025).
Tarif resiprokal menciptakan memberi dampak buruk atau mengakibatkan ketidakpastian bagi perdagangan global. Kondisi ini memproduksi kecemasan berbagai negara, termasuk Indonesia.
Tercatat lebih lanjut dari 60 negara mitra dagang Negeri Paman Sam yang digunakan mempunyai surplus diberlakukan tarif bea masuk yang tinggi tersebut. Untuk Indonesia, pemerintah sedang melakukan upaya negosiasi agar tarif yang mana diberlakukan ketika ini dapat ditekan dampak buruknya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengingatkan agar perekonomian Indonesia harus sanggup berdiri sendiri, seperti yang tersebut diperjuangkan para pendiri bangsa.
“Sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita sejak dulu, termasuk saya sejak dulu saya telah ingatkan mari kita bangun kegiatan ekonomi kita dengan sasaran berdiri di dalam menghadapi kaki kita sendiri,” ucap Prabowo.